Ayu Ting Ting Ungkap Kegembiraan Liburan Keluarga ke Jepang: Setiap Momen Istimewa Jakarta – Ayu Ting Ting berbagi kisah mengenai pengalaman berlibur ke Jepang bersama putri tercintanya, Bilqis Khumaira Razak. Momen kali ini terasa sangat istimewa lantaran sudah cukup lama Ayu Ting Ting tidak mengunjungi Negeri Sakura tersebut. Di sana, Ayu Ting Ting menyambangi dua kota besar di Jepang yang kerap menjadi destinasi utama para pelancong, yaitu Osaka dan Tokyo. Meskipun bukan kunjungan pertama, Ayu juga mengungkapkan alasan mengapa Jepang menjadi tempat liburan yang berkesan baginya. "Ini baru ke Jepang lagi, sudah lama sekali. Karena apa ya, Bilqis sudah berapa tahun usianya? Berapa tahun? Tiga tahun ya? Jadi ada rezeki, kita ke Jepang,” ujar Ayu Ting Ting di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025). "Semuanya sungguh istimewa. Setiap kali kita berlibur ke negara mana pun, itu semuanya istimewa. Karena kan bersama keluarga, apalagi anak dan keponakan. Oh, seru," imbuh Ayu Ting Ting. Sempat Menjelajahi 3 Taman Hiburan Ayu dan keluarga juga sempat mengunjungi 3 taman hiburan ternama selama berada di Jepang. Ia mengaku senang karena hampir semua wahana berhasil dicoba, menjadikan pengalaman liburan semakin lengkap. "Disneyland, DisneySea, Universal. Itu menyenangkan anak-anak semua. Jadi anak-anak pada ingin bermain semua. Alhamdulillah, semua permainan hampir bisa dinaiki semua," kenangnya. Gaya Busana Ayu Selama Liburan di Jepang Tuai Pujian Rupanya, penampilan Ayu selama berlibur di Jepang juga menjadi perhatian warganet. Banyak yang memuji gaya busananya yang terlihat modis. "Masa sih? Kan memang menyesuaikan saja. Kalau aku itu setiap pergi ke luar negeri, pasti selalu kalau baju itu dirapikan dari rumah. Jadi hari pertama pakai apa, hari kedua pakai apa," jelasnya. Tertarik untuk Kembali Mengunjungi Jepang Saat ditanya apakah tertarik untuk kembali ke Jepang, Ayu menjawab dengan antusias. Ia tidak menutup kemungkinan untuk berlibur lagi ke luar negeri jika ada rezeki dan kesempatan. "Bikin ketagihan. Amin, insya Allah kalau ada uang, rezekinya. Buat kita ingin tiap hari ke luar negeri," ucap Ayu Ting Ting.

Andri Mashadi dan Tsania Marwa Nikmati Peran Antagonis dalam Cinta di Ujung Sajadah: Dua Karakter Jahat Bersatu

https://menlotool.com/ Jakarta – Aktor Andri Mashadi dan aktris Tsania Marwa mengaku menikmati tantangan memerankan karakter antagonis dalam sinetron Cinta di Ujung Sajadah yang tayang di SCTV. Keduanya berbagi pengalaman saat harus membawakan tokoh yang penuh konflik dan intrik dalam cerita.

Andri Mashadi, yang memerankan karakter Denny, menyebut bahwa tokohnya adalah sumber masalah utama dalam kehidupan para tokoh protagonis.

“Kayaknya Denny itu selalu jadi trouble maker, dia banyak membawa konflik dalam kehidupan orang-orang termasuk kehidupannya Fauzan, Alia, Rindu,” ujar Andri dikutip dari YouTube SCTV.

Ia juga menambahkan bahwa adegan-adegan penuh emosi justru menjadi tantangan yang seru baginya.

“Tapi selalu seru sih apalagi adegan-adegan yang teriak-teriakan, adegan Denny sama Alia menurutku juga seru karena kita saling membalas,” tambahnya.

Karakter Alia Semakin Kelam

Sementara itu, Tsania Marwa yang berperan sebagai Alia juga menyoroti perkembangan karakternya yang semakin kelam seiring cerita berjalan. Menurutnya, Alia adalah sosok yang sangat mencintai Fauzan hingga rela melakukan apa pun.

“Karakter Alia itu semakin antagonis, semakin obsesif, cintanya kepada Fauzan itu sudah membutakan mata, menghalalkan segala cara,” ujar Tsania. Ia pun mengakui bahwa perannya kali ini menantang karena harus tampil lebih berani.

Karakter Negatif Bersatu

“Dua karakter negatif bersatu jadi kayak, ‘Mana nih yang akalnya lebih panjang’,” kata Tsania sambil tertawa. Ia menambahkan bahwa tema cinta buta sangat terasa dalam karakternya.

“Cinta itu buta, dan itu dibuktikan oleh Alia,” pungkasnya. Penampilan intens kedua karakter ini pun menjadi salah satu daya tarik utama dalam sinetron tersebut.

Episode Terbaru Cinta di Ujung Sajadah

Sementara itu, episode sinetron Cinta di Ujung Sajadah kali ini menampilkan ketegangan dan konflik yang semakin memuncak ketika Fauzan berusaha membebaskan dirinya dari tekanan keluarganya, sementara cinta dan pengorbanan diuji di berbagai sisi.

Alia berusaha keras memaksa Ratih untuk membawa Fauzan pulang. Meskipun awalnya menolak, Ratih akhirnya menyerah pada desakan Alia. Ketika sampai di pesantren, Ratih menuduh Rindu telah menggoda Fauzan. Namun, Rindu tetap tenang dan memilih untuk pergi. Fauzan kemudian menarik ibunya keluar, dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak akan lagi mengikuti keinginannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *