Krisna Mukti Berjuang Bayar Utang Miliaran dengan Jual Koleksi Antik

Krisna Mukti Berjuang Bayar Utang Miliaran dengan Jual Koleksi Antik

https://menlotool.com/ JAKARTA – Presenter sekaligus mantan anggota DPR, Krisna Mukti, baru-baru ini mengungkapkan perjuangannya dalam melunasi utang miliaran rupiah setelah gagal dalam pemilihan legislatif. Meskipun mengalami kesulitan ekonomi, Krisna tetap berupaya mencari solusi untuk bangkit dari keterpurukan. Ia bersyukur masih diberikan jalan keluar di tengah cobaan hidup yang berat. “Alhamdulillah, Allah tidak hanya memberikan ujian, tapi juga memberikan solusinya,” ujar Krisna Mukti.

Di tengah himpitan ekonomi, Krisna menemukan cara untuk bertahan hidup dengan menjual koleksi barang antiknya. Pria berusia 55 tahun ini dikenal sebagai kolektor barang-barang antik sejak lama. “Saat saya terpuruk, saya diingatkan bahwa saya masih punya barang antik yang bisa dijual,” terangnya. Meskipun harus merelakan barang-barang tersebut dengan harga jauh di bawah nilai belinya, Krisna tetap bersyukur karena bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. “Alhamdulillah, walaupun jual rugi. Misalnya beli Rp 10 juta, saya jual Rp 1 juta atau Rp 2 juta. Yang penting bisa bertahan hidup,” jelasnya.

Krisna juga bercerita bahwa selama masa-masa sulit tersebut, ia sempat mengalami depresi akibat kondisi keuangan yang memburuk. Namun kini, ia merasa lega karena seluruh utangnya telah terlunasi. “Tapi sekarang sudah lunas kok utangnya, Alhamdulillah. Depresi? Pasti dong, utang menumpuk, tabungan nol sampai minus malahan, tapi Alhamdulillah kalau rumah aman sih,” tutur Krisna Mukti.

Perjuangan Melunasi Beban Utang

Krisna Mukti mengakui bahwa beban utang yang menggunung membuatnya tertekan. Setelah gagal dalam kontestasi politik, ia harus menghadapi kenyataan pahit yang membuatnya merasakan kesulitan finansial. Dalam menghadapi tantangan ini, Krisna menyadari bahwa ia perlu mengambil tindakan nyata untuk melunasi utangnya. Menjual koleksi barang antik menjadi pilihan yang tidak mudah, namun ia sadar itu adalah satu-satunya cara untuk bertahan.

Keputusan untuk menjual barang-barang antik tersebut bukanlah perkara mudah bagi Krisna. Ia harus melepaskan koleksi yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun dengan harga yang jauh lebih rendah dari modal awalnya. Kendati demikian, Krisna tetap optimis dan bersyukur karena dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari materi yang dimiliki, melainkan dari kemampuan untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukan.

Setelah melewati masa-masa sulit, Krisna kini merasa lebih tegar dan siap untuk melanjutkan kehidupannya. Ia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan terus berusaha mencari peluang-peluang baru di tengah keterbatasan. Krisna Mukti menekankan bahwa hal terpenting baginya adalah mengambil pelajaran dari kegagalan yang dialaminya.

Belajar dari Pengalaman Kegagalan

Krisna Mukti meyakini bahwa setiap pengalaman pahit yang dialami selalu mengandung pelajaran berharga. Ia menyadari bahwa kegagalan dalam pemilihan legislatif bukanlah akhir dari segalanya, melainkan justru menjadi titik awal untuk belajar dan bertumbuh. “Pelajaran dan hikmah dari kegagalan menjadi anggota dewan itu yang paling penting buat saya,” pungkasnya.

Dengan semangat baru, Krisna berusaha untuk tidak hanya bangkit dari keterpurukan, tetapi juga untuk membantu sesama yang mungkin mengalami situasi serupa. Ia ingin berbagi pengalaman dan inspirasi agar orang lain tidak merasa sendiri dalam menghadapi kesulitan. Krisna Mukti berharap dapat memberikan motivasi kepada mereka yang sedang berjuang untuk keluar dari masalah finansial.

Kini, setelah seluruh utangnya terbayar, Krisna Mukti melanjutkan hidup dengan penuh rasa syukur. Ia berkomitmen untuk terus berjuang dan tidak menyerah meskipun dalam kondisi sulit. Krisna yakin bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, ia dapat meraih impian dan tujuan hidupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *